Malam ini melaju pulang dengan rute yang hampir serupa dengan keberangkatan.
Tetapi beda dengan isi pikiran.
Perjalanan pulang, laju melambat dan dengan pikiran yang masih tertinggal disana, tak ingin pulang dan berlama lama.
Sepanjang perjalanan, tak ada lagi lamunan dan diisi dengan banyaknya hantaman hantaman pertanyaan yang tak terduga sebelumnya.
Dan jawaban jawaban tak siap, karena gugup medan atau lawan.
Tak peduli lagi disepanjang jalan akan perlombaan mengantar menuju tahun baru.
Perut kosong nasi, lapar,pusing tak terasa sudah.
Sebenarnya sudah beberapa kali dirinya menyerempet hal hal berjenis seperti ini.
Kali ini beda, situasi beda, lawan bicara beda.
Bahkan dirinya tak menyangka bahwa lawan dengan paras lucu, usia jauh beberapa langkah, mampu memiliki pemikiran yang diatas dirinya untuk beberapa hal.
Memang seperti itulah ditakdirkan bahwa akan ada hal yang unggul di suatu sisi dan ada juga tertimbun dalam tak nampak di sisi lainnya.
Satu hal, terimakasih telah menyadarkannya atas ketidakpedulian terhadap ilmu sosial dan diskusi yang selama ini dirinya anggap lalu.
Juga terimakasih tentang ke kritisan akan nilai nilai terang yang selama ini ku yakini, juga tentang mungkin menyadarkan keluguan dirinya membaca situasi perasaan seseorang.
Bukan tak mampu, hanya butuh belajar.
Lunas sudah penantian malam ini, dibayar dengan rentetan kata kata dalam berisi. juga tentang penengah yang berada ketika blank atau deadlock terjadi.
Pada isinya terdapat hal yang dirinya setujui dan yakini benar akan adanya.
Ada juga beberapa hal yang dirinya tak sepakat, dan ada juga yang belum sepakat tetapi tak menanggapi karena keterbatasan ilmu.
Ditanggapi akan berbahaya karena dirinya akan menerima feedback atau mungkin juga deadly tackel yang tentunya akan menambah malu menjadi jadi seperti seorang prajurit yang dilucuti persenjataan dan armor nya.
Ingin rasanya pembicaraan seperti ini tiap kali. mungkin akan ada hal yang menyadarkan dirinya atau mungkin juga ada hal yang dirinya mampu terangkan atau koreksi.
**"Bukankah kau akan menjadi imam kelak?maka belajarlah".
**yes...tulisan satu satunya ku di Desember sekaligus menutup tahun :D
--Jakarta, 31 Desember 2017 - Ditulis oleh Aji ketika sementara lain sibuk dengan korek dan petasannya.
Sunday, 31 December 2017
Monday, 20 November 2017
Ikhlas
Malam ini, entah dari mana datangnya terlintas dipikiranku. Rasa-rasanya aku punya kata kunci bagus lagi. Kata itu adalah 'ikhlas'. Kata ini begitu sederhana, hanya terdiri dari 6 huruf, tapi makna nya sungguh mendalam. Kata ini seolah berkata apapun yang terjadi, sesuatu yang bahkan tidak sesuai harapan lalui lah dengan berlapang dada, tegar...Benar2 kata yang menggambarkan kekuatan hati. Sampai sampai saking bagus nya kata ini, aku sampai berpikir, bagus juga ya kalau dijadikan nama buat anak..hehe
Sebelumnya, pernah aku berpikir, kalau Allah memberi rejeki anak untukku, mungkin aku akan menamakan nya dengan perpaduan antara nama islami, jawa, tokoh2 yang bejasa, atau juga nama sifat. Kata ikhlas menurutku masuk kategori nama sifat.
Bisa bisanya ya aku sudah berpikir tentang anak (calon aja belum ada)..hehe tapi emang itu nyata, aku pernah berpikir tentang itu..
Kembali ke topik awal...Jadiiiii aku telah simpan kata bagus ini dalam jajaran kata2 bagus lainnya. Aku ingin kata ini benar benar dapat aku implementasikan dalam hidupku. Menerima dengan lapang dada hasil yang aku dapat dari usaha yang sungguh sungguh aku lakukan.
---Ditulis oleh Aji yang saat ini benar benar kangen rumah.
Jakarta, 20 November 2017 (Yes, 5 hari lagi gajian :D)
Sebelumnya, pernah aku berpikir, kalau Allah memberi rejeki anak untukku, mungkin aku akan menamakan nya dengan perpaduan antara nama islami, jawa, tokoh2 yang bejasa, atau juga nama sifat. Kata ikhlas menurutku masuk kategori nama sifat.
Bisa bisanya ya aku sudah berpikir tentang anak (calon aja belum ada)..hehe tapi emang itu nyata, aku pernah berpikir tentang itu..
Kembali ke topik awal...Jadiiiii aku telah simpan kata bagus ini dalam jajaran kata2 bagus lainnya. Aku ingin kata ini benar benar dapat aku implementasikan dalam hidupku. Menerima dengan lapang dada hasil yang aku dapat dari usaha yang sungguh sungguh aku lakukan.
---Ditulis oleh Aji yang saat ini benar benar kangen rumah.
Jakarta, 20 November 2017 (Yes, 5 hari lagi gajian :D)
Saturday, 18 November 2017
Yakin
Ketika masalah membebani pikiran
Ketika perasaan tak menentu
Ketika kasih tak tersampaikan
Hingga menyebabkan sedih dan sesak di dada
Yakinkan pada dirimu
Bahwa bantuan, pertolongan Allah akan segera datang
Yakinkan pada dirimu
Bahwa sesuatu yang lebih baik bahkan terbaik untuk mu sedang dipersiapkan
Yang perlu kau lakukan adalah yakin, introspeksi diri, berusaha bangkit dan sabar
**tulisan ini aku buat khususnya sebagai pengingat dan motivasi untuk diriku sendiri tentang bagaimana seharusnya aku menghadapi permasalahan. kunci nya adalah yakin. yakin ada jalan terbaik, yakin persoalan akan dapat teratasi, yakin dengan usaha yang dijalani, yakin ada solusi dan pelajaran dari permasalahkan tersebut. kunci itulah yang saat ini aku coba, aku usahakan untuk dapat benar2 tertancap di hati dan pikiranku.
---Ditulis oleh Aji di Jakarta, 18 November 2017
Ketika perasaan tak menentu
Ketika kasih tak tersampaikan
Hingga menyebabkan sedih dan sesak di dada
Yakinkan pada dirimu
Bahwa bantuan, pertolongan Allah akan segera datang
Yakinkan pada dirimu
Bahwa sesuatu yang lebih baik bahkan terbaik untuk mu sedang dipersiapkan
Yang perlu kau lakukan adalah yakin, introspeksi diri, berusaha bangkit dan sabar
**tulisan ini aku buat khususnya sebagai pengingat dan motivasi untuk diriku sendiri tentang bagaimana seharusnya aku menghadapi permasalahan. kunci nya adalah yakin. yakin ada jalan terbaik, yakin persoalan akan dapat teratasi, yakin dengan usaha yang dijalani, yakin ada solusi dan pelajaran dari permasalahkan tersebut. kunci itulah yang saat ini aku coba, aku usahakan untuk dapat benar2 tertancap di hati dan pikiranku.
---Ditulis oleh Aji di Jakarta, 18 November 2017
Thursday, 26 October 2017
Sudahkah selesai semua ini.
Akankah berlanjut setelah ini.
Dia masih saja menanti.
Dia tak tahu bagaimana cara untuk pergi, menghapiri.
Tapi juga tak ingin pulang, kembali.
Dia masih di tempat yang sama, sepi.
*nb: tulisan diatas ga menggambarkan keadaan aku ya. ini cuma tulisan yang sepintas terlintas aja dan ternyata cukup bagus walaupun terkesan menyedihkan..tp percayalah aku masih baik baik saja, tetap sama seperti sebelumnya, ceria. cuma ada momen yang mungkin bisa disebut waktu introspeksi. mengevaluasi apa yang telah terjadi dan mengapa terjadi. dan setelah itu jangan juga dijadikan beban yang bisa bikin sedih berlarut larut. sedih sih gapapa, wajar, tp jangan berlarut larut. ingat, jangan tanggung sendiri beban itu, bukankah masih ada keluarga dan teman, ceritalah ke mereka. juga bukankah masih ada yang selalu mendengar setiap doa, mohonlah padaNya.
harapanku: kembalilah dengan lebih baik. bukalah komunikasi dan jangan terlalu menutup diri. kembali dengan lebih kuat. tak perlu dijadikan beban.
*tulisan ini bisa jadi pengingat untuk diriku sendiri :D
---Ditulis oleh Aji yang saat ini merindukan es tape khas angkringan Jogja
Akankah berlanjut setelah ini.
Dia masih saja menanti.
Dia tak tahu bagaimana cara untuk pergi, menghapiri.
Tapi juga tak ingin pulang, kembali.
Dia masih di tempat yang sama, sepi.
*nb: tulisan diatas ga menggambarkan keadaan aku ya. ini cuma tulisan yang sepintas terlintas aja dan ternyata cukup bagus walaupun terkesan menyedihkan..tp percayalah aku masih baik baik saja, tetap sama seperti sebelumnya, ceria. cuma ada momen yang mungkin bisa disebut waktu introspeksi. mengevaluasi apa yang telah terjadi dan mengapa terjadi. dan setelah itu jangan juga dijadikan beban yang bisa bikin sedih berlarut larut. sedih sih gapapa, wajar, tp jangan berlarut larut. ingat, jangan tanggung sendiri beban itu, bukankah masih ada keluarga dan teman, ceritalah ke mereka. juga bukankah masih ada yang selalu mendengar setiap doa, mohonlah padaNya.
harapanku: kembalilah dengan lebih baik. bukalah komunikasi dan jangan terlalu menutup diri. kembali dengan lebih kuat. tak perlu dijadikan beban.
*tulisan ini bisa jadi pengingat untuk diriku sendiri :D
---Ditulis oleh Aji yang saat ini merindukan es tape khas angkringan Jogja
Segala sesuatu sudah ditetapkan
yang aku perlukan hanyalah berusaha, tenang dan tetap yakin bahwa ketetapanNya lah yang terbaik...
Friday, 13 October 2017
Terasa sama
Malam ini mengingatkanku pada malam yang sama seperti sebelumnya.
Diawali dengan hujan rintik dan pikiran yang menjelajah kemana mana.
Dari sisi logis, aku masih optimis dengan cita cita dan tahu ingin seperti apa aku menjadi.
Dari sisi batin, aku masih yakin dan ingin terus yakin bahwa keputusan terbaik adalah dari Ilahi.
Malam ini sama seperti malam itu.
Ada sisi batin yang rasanya tak menentu.
Sulit dijelaskan, tetapi seperti menanti sesuatu, agar aku tahu apakah aku harus bertahan ataukah pergi.
Aku tahu keputusan itu membutuhkan proses, dan aku disisiku harus sabar menanti.
Menanti sesuatu yang akan membuat aku harus tegar menahan sedih ataukah sesuatu yang berakhir indah.
Malam ini sama seperti malam itu.
Kubuka buku yang aku dapat setelah lama kuminati.
Berharap rasa ini terobati.
=======================================================================
Berikut syair yang indah, dikutip dari buku 'La tahzan' karangan Dr Aidh al-Qarni:
Kuingat Engkau saat alam begitu gelap
Gulita, dan wajah zaman berlumuran debu hitam
Kusebut nama-Mu dengan lantang di saat fajar menjelang,
Dan fajar pun merekah seraya menebar senyuman indah
Betapapun kulukiskan keagungan-Mu dengan deretan huruf,
Kekudusan-Mu tetap meliputi semua arwah
Engkau tetap Yang Maha Agung, sedang semua makna,
Akan lebur, mencair, di tengah keagungan-Mu, wahai Rabb-ku
Diawali dengan hujan rintik dan pikiran yang menjelajah kemana mana.
Dari sisi logis, aku masih optimis dengan cita cita dan tahu ingin seperti apa aku menjadi.
Dari sisi batin, aku masih yakin dan ingin terus yakin bahwa keputusan terbaik adalah dari Ilahi.
Malam ini sama seperti malam itu.
Ada sisi batin yang rasanya tak menentu.
Sulit dijelaskan, tetapi seperti menanti sesuatu, agar aku tahu apakah aku harus bertahan ataukah pergi.
Aku tahu keputusan itu membutuhkan proses, dan aku disisiku harus sabar menanti.
Menanti sesuatu yang akan membuat aku harus tegar menahan sedih ataukah sesuatu yang berakhir indah.
Malam ini sama seperti malam itu.
Kubuka buku yang aku dapat setelah lama kuminati.
Berharap rasa ini terobati.
=======================================================================
Berikut syair yang indah, dikutip dari buku 'La tahzan' karangan Dr Aidh al-Qarni:
Kuingat Engkau saat alam begitu gelap
Gulita, dan wajah zaman berlumuran debu hitam
Kusebut nama-Mu dengan lantang di saat fajar menjelang,
Dan fajar pun merekah seraya menebar senyuman indah
(La Tahzan hal.1)
Betapapun kulukiskan keagungan-Mu dengan deretan huruf,
Kekudusan-Mu tetap meliputi semua arwah
Engkau tetap Yang Maha Agung, sedang semua makna,
Akan lebur, mencair, di tengah keagungan-Mu, wahai Rabb-ku
(La Tahzan hal. 2)
Tuesday, 10 October 2017
Idealis
Cahaya senja mulai menampakkan diri, matahari pun siap kembali
Timur ke selatan, melaju pergi
Satu per satu mesin beroda aku lewati
Pandangan kedepan, pikiran melayang
Melihat apa yang terjadi siang ini, membuatku berpikir lagi
Tentang apa yang sedang aku jalani
Terbayang manis bila bisa seperti mereka
Bersama menghabiskan hari kesana kemari
Tapi...
Ada batas garis yang tak segan ku lalui
Prinsip yang kupengang saat ini
Akupun sudah mengatakan berkali kali
Semoga kau mengerti
Menjadi suatu indah yang berarti
Timur ke selatan, melaju pergi
Satu per satu mesin beroda aku lewati
Pandangan kedepan, pikiran melayang
Melihat apa yang terjadi siang ini, membuatku berpikir lagi
Tentang apa yang sedang aku jalani
Terbayang manis bila bisa seperti mereka
Bersama menghabiskan hari kesana kemari
Tapi...
Ada batas garis yang tak segan ku lalui
Prinsip yang kupengang saat ini
Akupun sudah mengatakan berkali kali
Semoga kau mengerti
Menjadi suatu indah yang berarti
Saturday, 30 September 2017
Senyuman
Skenario awal silaturahmi
Bertemu bermanfaat menyuburkan rejeki
Gayung bersambut, kalian menerima kami
Tentulah senang hati ini
Kita berdiskusi kesana kemari
Tak kusangka kerudung hitam ada
Ku kira kau sedang merantau, kerja
Kutatap kau, singkat tapi mengena
Senyuman indah susah terlupa
Bertemu bermanfaat menyuburkan rejeki
Gayung bersambut, kalian menerima kami
Tentulah senang hati ini
Kita berdiskusi kesana kemari
Tak kusangka kerudung hitam ada
Ku kira kau sedang merantau, kerja
Kutatap kau, singkat tapi mengena
Senyuman indah susah terlupa
Subscribe to:
Comments (Atom)