Sudahkah selesai semua ini.
Akankah berlanjut setelah ini.
Dia masih saja menanti.
Dia tak tahu bagaimana cara untuk pergi, menghapiri.
Tapi juga tak ingin pulang, kembali.
Dia masih di tempat yang sama, sepi.
*nb: tulisan diatas ga menggambarkan keadaan aku ya. ini cuma tulisan yang sepintas terlintas aja dan ternyata cukup bagus walaupun terkesan menyedihkan..tp percayalah aku masih baik baik saja, tetap sama seperti sebelumnya, ceria. cuma ada momen yang mungkin bisa disebut waktu introspeksi. mengevaluasi apa yang telah terjadi dan mengapa terjadi. dan setelah itu jangan juga dijadikan beban yang bisa bikin sedih berlarut larut. sedih sih gapapa, wajar, tp jangan berlarut larut. ingat, jangan tanggung sendiri beban itu, bukankah masih ada keluarga dan teman, ceritalah ke mereka. juga bukankah masih ada yang selalu mendengar setiap doa, mohonlah padaNya.
harapanku: kembalilah dengan lebih baik. bukalah komunikasi dan jangan terlalu menutup diri. kembali dengan lebih kuat. tak perlu dijadikan beban.
*tulisan ini bisa jadi pengingat untuk diriku sendiri :D
---Ditulis oleh Aji yang saat ini merindukan es tape khas angkringan Jogja
Thursday, 26 October 2017
Segala sesuatu sudah ditetapkan
yang aku perlukan hanyalah berusaha, tenang dan tetap yakin bahwa ketetapanNya lah yang terbaik...
Friday, 13 October 2017
Terasa sama
Malam ini mengingatkanku pada malam yang sama seperti sebelumnya.
Diawali dengan hujan rintik dan pikiran yang menjelajah kemana mana.
Dari sisi logis, aku masih optimis dengan cita cita dan tahu ingin seperti apa aku menjadi.
Dari sisi batin, aku masih yakin dan ingin terus yakin bahwa keputusan terbaik adalah dari Ilahi.
Malam ini sama seperti malam itu.
Ada sisi batin yang rasanya tak menentu.
Sulit dijelaskan, tetapi seperti menanti sesuatu, agar aku tahu apakah aku harus bertahan ataukah pergi.
Aku tahu keputusan itu membutuhkan proses, dan aku disisiku harus sabar menanti.
Menanti sesuatu yang akan membuat aku harus tegar menahan sedih ataukah sesuatu yang berakhir indah.
Malam ini sama seperti malam itu.
Kubuka buku yang aku dapat setelah lama kuminati.
Berharap rasa ini terobati.
=======================================================================
Berikut syair yang indah, dikutip dari buku 'La tahzan' karangan Dr Aidh al-Qarni:
Kuingat Engkau saat alam begitu gelap
Gulita, dan wajah zaman berlumuran debu hitam
Kusebut nama-Mu dengan lantang di saat fajar menjelang,
Dan fajar pun merekah seraya menebar senyuman indah
Betapapun kulukiskan keagungan-Mu dengan deretan huruf,
Kekudusan-Mu tetap meliputi semua arwah
Engkau tetap Yang Maha Agung, sedang semua makna,
Akan lebur, mencair, di tengah keagungan-Mu, wahai Rabb-ku
Diawali dengan hujan rintik dan pikiran yang menjelajah kemana mana.
Dari sisi logis, aku masih optimis dengan cita cita dan tahu ingin seperti apa aku menjadi.
Dari sisi batin, aku masih yakin dan ingin terus yakin bahwa keputusan terbaik adalah dari Ilahi.
Malam ini sama seperti malam itu.
Ada sisi batin yang rasanya tak menentu.
Sulit dijelaskan, tetapi seperti menanti sesuatu, agar aku tahu apakah aku harus bertahan ataukah pergi.
Aku tahu keputusan itu membutuhkan proses, dan aku disisiku harus sabar menanti.
Menanti sesuatu yang akan membuat aku harus tegar menahan sedih ataukah sesuatu yang berakhir indah.
Malam ini sama seperti malam itu.
Kubuka buku yang aku dapat setelah lama kuminati.
Berharap rasa ini terobati.
=======================================================================
Berikut syair yang indah, dikutip dari buku 'La tahzan' karangan Dr Aidh al-Qarni:
Kuingat Engkau saat alam begitu gelap
Gulita, dan wajah zaman berlumuran debu hitam
Kusebut nama-Mu dengan lantang di saat fajar menjelang,
Dan fajar pun merekah seraya menebar senyuman indah
(La Tahzan hal.1)
Betapapun kulukiskan keagungan-Mu dengan deretan huruf,
Kekudusan-Mu tetap meliputi semua arwah
Engkau tetap Yang Maha Agung, sedang semua makna,
Akan lebur, mencair, di tengah keagungan-Mu, wahai Rabb-ku
(La Tahzan hal. 2)
Tuesday, 10 October 2017
Idealis
Cahaya senja mulai menampakkan diri, matahari pun siap kembali
Timur ke selatan, melaju pergi
Satu per satu mesin beroda aku lewati
Pandangan kedepan, pikiran melayang
Melihat apa yang terjadi siang ini, membuatku berpikir lagi
Tentang apa yang sedang aku jalani
Terbayang manis bila bisa seperti mereka
Bersama menghabiskan hari kesana kemari
Tapi...
Ada batas garis yang tak segan ku lalui
Prinsip yang kupengang saat ini
Akupun sudah mengatakan berkali kali
Semoga kau mengerti
Menjadi suatu indah yang berarti
Timur ke selatan, melaju pergi
Satu per satu mesin beroda aku lewati
Pandangan kedepan, pikiran melayang
Melihat apa yang terjadi siang ini, membuatku berpikir lagi
Tentang apa yang sedang aku jalani
Terbayang manis bila bisa seperti mereka
Bersama menghabiskan hari kesana kemari
Tapi...
Ada batas garis yang tak segan ku lalui
Prinsip yang kupengang saat ini
Akupun sudah mengatakan berkali kali
Semoga kau mengerti
Menjadi suatu indah yang berarti
Subscribe to:
Comments (Atom)