Dari semalam hingga pagi ini.
Hanya dalam hitungan sekitar 2 atau 3 jam, mampu membuat aku berpikir lagi.
Sejauh mana pemikiran itu berkembang didalam dirimu.
Sejauh mana doktrin itu membujuk rayu akalmu.
Tentang sistem terbaik, pemimpin terbaik, dan tentang pertanyaan pertanyaan yang menarik logika yang dipercayai harus 'berbentuk'.
Tentang sistem terbaik, yang mana aku yakini benar dan aku yakini akan ada masanya tiba(lagi), kau pun begitu tetapi ada hal yang sedikit mengeryitkan dahi.
Sistem ini lahir bersumber dari nilai nilai yang tertuang dalam kumpulan firman dan juga disampaikan oleh para pembawa pesan dan peringatan Ilahi.
Sistem yang tidak hanya mengatur satu dua hal tetapi semua hal.
Sebagai penganutnya, sudah sewajarnya menilai apa yang terkandung dalam sistem ini adalah sebaik baiknya tuntunan yang tentunya akan memberi manfaat dan akhirnya membawa kita kepada tujuan sistem ini ada.
Dalam kehidupan beragam seperti ini, dengan banyaknya agama dan kepercayaan, masing masing menyakini sistem terbaik baginya. Dari beragam nilai tersebut oleh perwakilannya diambil dan diperjuangkan satu per satu yang dapat diterapkan sebagai kesepakatan bersama.
Sepanjang pengetahuanku, dan apa yang kau telah terangkan. Sistem dalam islam, yang mengatur tentang pemerintahan yang menjalankan syariat islam disebut dengan khilafah dan pemimpinnya disebut khalifah. Tuntunan dalam syariat islam ini terkait hubungan kita dengan Allah SWT (vertikal) dan juga terkait hubungan kita dengan sesama (horizontal). Terkadang ada hubungan horizontal yang nantinya berpengaruh terhadap hubungan vertikal dan juga sebaliknya. Misal larangan meminum khamer/minuman beralkohol, kenapa dilarang?karena itu memabukkan, mabuk itu berarti kehilangan akal sehat dan tidak dapat berpikir secara normal. Lah terus apa masalahnya?ya masalah kalau kita kemudian berhubungan dengan pihak lain, mungkin dari sana, muncul kata kata yang tidak baik, sehingga ada kesalahpahaman dan muncul permusuhan akhirnya terjadi perbuatan kriminal. "Enggak kok aku kalau mabuk ya diam aja, aku tahan mabuk kok". Oh iya tapi badan kamu tidak akan tahan, selain itu untuk peminumnya sendiri akan ada efek negatifnya dari sisi kesehatan. Ujung ujungnya melupakan apa yang seharusnya wajib dilaksanakan 5 waktu dalam sehari.
Berikutnya memilih pemimpin, sebagai muslim hendaknya memilih pemimpin muslim yang adil dan mengayomi, karena apa?setidaknya apabila pemimpin itu memiliki persamaan tentang nilai nilai terbaik yang dapat dijalankan dengan sebagaimana pemimpin memimpin maka mengaturnya pun akan mudah, karena sudah ada kesamaan frekuensinya dan akan membawa masyarakat yang dipimpinnya pun menuju kemakmuran karena seorang pemimpin muslim yang mengerti akan berusaha amanah memegang tanggung jawab, apabila berjanji akan ditepati, ujung ujungnya kehidupan masyarakat diharapkan lebih baik, kalau secara duniawi sudah baik harapannya hubungan vertikal akan membaik. bukankah begitu?.
Berikutnya adalah tentang riba, LGBT dan lain lain nya.
Memang benar bahwa kebanyakan dari tuntunan/ syariat islam itu mengajarkan untuk dilakukan pencegahan sebelum terjadi. Cegahlah hal ini agar tidak terjadi keburukan yang akhirnya menimpa diri sendiri. Tak ada pemaksaan.
Masuk kepada apa yang kau inginkan. Iya kita ada terdapat kesamaan tetapi kesepakatan bersama yang tadi sempat ku sampaikan ini sudah berakar sejak lama berkembang kemana mana hingga masuk dalam logika individu sementara kebanyakan sekarang. Tentu apabila dalam sekejap dipaksakan maka akan sangat riskan dan beresiko tak memperoleh simpati dan tujuan tak tersampaikan. Sebagaimana ilustrasi yang kalian berikan, kalau seseorang ga suka kopi ya jangan kasih kopi (kasihlah permen kopi nanti sedikit sedikit ia akan tau enaknya kopi) :D :)
Sedikit sedikit lama lama jadi bukit. Bukankah begitu paribahasa nya. Ini menggambarkan apa yang kita mulai sedikit tetapi konsisten itu baik untuk hasil akhirnya. Bukankah hal hal kecil yang dilakukan dengan konsisten lebih baik daripada hal besar tetapi hanya sesekali?
Pendiri negara ini pun sejak lama sudah mengenal tentang banyak sistem dan mempersilakan bagi setiap perwakilan untuk memperjuangkan sistem yang mereka yakini baik. Jadi sistem yang baik muncul dari perwakilan yang baik dalam menyampaikan pesan atau amanah dari pihak yang diwakili. Jika ingin sistem islam dipakai maka pilihlah wakil yang secara konsisten memperjuangkan nilai sistem itu. Bukankah kita memilih untuk wakil wakil yang duduk di DPR itu?sudah kah kita benar memilih?atau masihkah ingat siapa yang kita pilih?
Wakil yang memperjuangkan nilai islam, tentulah yang memilih adalah siapa siapa yang juga memperjuangkan nilai islam, tentu saja kebanyakan adalah muslim. Apakah sudah terlihat polanya?
Jadi hal yang ingin aku tekankan adalah mulailah dari diri sendiri, sudah sejauh mana kedekatan kita dengan Ilahi dan juga sekitar. Apabila kita ingin agar khamer/minuman beralkohol dilarang, ya jangan minum. Apabila kita ingin agar tak ada sistem riba, ya jangan praktekkan atau minimal tekan hal hal berbau riba. Apabila ingin pemimpinnya muslim amanah dan adil, ya cari benar benar profilnya, masa lalu dan rekam jejaknya. siapa tahu dengan melakukan hal hal tersebut, tanpa kita perlu berbicara panjang lebar, tetapi dengan tidakan maka itu akan menjadi dakwah untuk orang lain. penjualan minuman beralkohol menurun, pengguna kredit perbankan rendah. Bukankah itu berita yang bagus?. Tentulah sedikit demi sedikit produk produk yang tidak halal akan tidak laku dan hanya akan tersisa produk produk yang halal. Ketika produk produk tidak halal tidak laku, maka tinggal menunggu waktu sistemnya akan tumbang. Bukankah ini indah?melenggangkan syariat islam dengan mulus dan damai.
Mulailah sedikit demi sedikit, dengan cara yang halus dan damai. Pemaksaan tidak dapat menghasilkan keikhlasan, tetapi keikhlasan dapat muncul apabila konsisten dijalankan.
Think locally, mungkin kita belum sepaham dengan sistem yang sudah berjalan ini, tetapi masih ada ruang bagi kita untuk mengubah atau memperbaiki. Misal ada pemikiran karena sistem kepemimpinan seperti ini, kemiskinan masih banyak, ya cobalah bantu. Bisa dengan menyisihkan sebagian rejeki secara ber ramai ramai misal sekelas di kampus, atau sedivisi di kantor, yang hasilnya digunakan untuk membantu anak yatim piatu atau yang kekurangan. Kan paling ga kita sudah berdakwah, menuntun orang sekantor/sekampus untuk penyisihkan rejeki untuk membantu yang berhak menerima. Lagi lagi sedikit sedikit sistem kepemimpinan islam berkembang walaupun secara lokal.
Aku dan kalian terdapat banyak kesamaan tetapi ada beberapa juga berbeda dari cara memandang. Bukannya salah hanya frekuensinya belum sama saja. Apabila aku sudah mengenal ritme kalian, tentu hubungan kita akan baik. Bukankah saling melengkapi itu baik?
Juga jangan terlalu membenci pemimpin sementara kita, bisa jadi yang kau pikirkan tidak seperti yang sebenarnya. Aku bukan loyalisnya, bukan juga pemilihnya. Sekiranya kebijakan nya baik maka dukung, apabila salah, kalau bisa ya kritisi tapi jangan mencela. Ini pesan juga untuk diriku sendiri. Bukankah memimpin itu tidak mudah?Bantulah dengan sebisa kita.
Diskusi ini benar benar menarik dan aku sangat suka tetapi maafkan aku atas ketidaksiapan ku kala itu. Andaikata kita bisa berjumpa kembali, ajaklah aku membicarakan hal hal semacam ini, mungkin bisa juga lain topik. Semakin banyak ilmu yang kalian bagi, semakin bagus. Aku suka cara bertutur kata kalian, cara memandang kalian pada suatu hal, itu bagus untuk dipahami, jalan pikiran yang runtun walaupun tidak semua hal harus sepakat.
**bagi yang baru mengenalku, mungkin agak sedikit kaget. oh ini orang penginnya menang sendiri.keras kepala.egois.ga mau kalah.
untuk beberapa hal memang benar terutama tentang hal2 yang aku yakini benar adanya, tetapi untuk hal hal yang lain tidak. tetapi itu bukan harga mati. Juga aku bukan suka merendahkan ketika semacam bertanya kembali, "oh bisa?", "emang bisa?", itu cuma semacam konfirmasi yang maksudnya biar suasana cair atau sedikit meledek tapi bukan merendahkan, percayalah. Aku pun sering dibegituin, tapi aku belajar untuk tidak mudah tersinggung. Sedikit demi sedikit aku berusaha belajar berubah ke lebih baik. maka bantulah aku.
**kalau ada dariku yang salah atau kurang tepat, koreksi aku.
**semua yang aku tulis bisa jadi pengingat diriku sendiri.
**intermezzo: aku baru tau kalian kalau menyatu, ngobrolnya bisa cepet dan rame gitu. kadang bingung mau dengar yang mana. kadang dengar tapi ga utuh. kadang juga lebih baik didengar lalu. wkwk
--Jakarta, 01 Januari 2018 - Ditulis oleh Aji yang saat ini rindu kampung halaman :)
No comments:
Post a Comment